3 Hewan yang Warna Darahnya Tidak Merah

3 Hewan yang Warna Darahnya Tidak Merah

REXEL ID - 3 Hewan yang Warna Darahnya Tidak Merah - Kalau kita terluka, pasti yang keluar adalah darah berwarna merah, kan? Warna merah ini berasal dari hemoglobin, protein pembawa oksigen yang kaya zat besi. Tapi ternyata, tidak semua makhluk hidup memiliki darah berwarna merah, lho! Di dunia hewan, ada beberapa spesies yang punya darah dengan warna yang benar-benar tidak biasa.

Pernah kebayang nggak, ada darah yang warnanya biru, hijau, bahkan bening seperti air? Nah, di artikel ini kita akan membahas tiga hewan unik yang warna darahnya tidak merah, dan alasan ilmiah di balik keanehan tersebut. Dijamin bikin kamu tercengang!

1. Kepiting Tapal Kuda – Darah Biru Metalik

Hewan pertama datang dari lautan, yaitu kepiting tapal kuda atau yang dikenal juga sebagai horseshoe crab. Meskipun namanya kepiting, hewan ini sebenarnya lebih dekat hubungan kerabatnya dengan laba-laba.

Yang menarik, darah kepiting tapal kuda berwarna biru terang. Warna ini berasal dari senyawa yang disebut hemosianin, protein pengangkut oksigen yang mengandung tembaga (Cu), bukan besi seperti hemoglobin pada manusia.

Ketika hemosianin terpapar oksigen, warnanya jadi biru. Itulah sebabnya darah hewan ini terlihat seperti tinta biru muda yang mencolok. Lebih keren lagi, darah kepiting tapal kuda sangat berharga dalam dunia medis karena bisa mendeteksi racun bakteri dengan sangat akurat. Bahkan darahnya dijual dengan harga mahal!

Baca Juga : China luncurkan jaringan 10G pertama di dunia!!

2. Cacing Laut Eunice aphroditois – Darah Hijau Zamrud

Cacing laut yang satu ini memiliki nama ilmiah Eunice aphroditois, tapi lebih dikenal dengan nama umum “Bobbit worm”. Meski bentuknya cukup menyeramkan, keunikannya terletak pada darahnya yang berwarna hijau zamrud.

Warna hijau ini berasal dari pigmen bernama klorokruorin, sejenis protein pengangkut oksigen yang mirip hemoglobin, namun struktur molekulnya berbeda. Klorokruorin biasanya ditemukan pada cacing laut, dan ketika teroksidasi, warnanya menjadi hijau seperti daun segar.

Menariknya, cacing laut ini hidup di dasar laut dan bersembunyi di dalam pasir. Dengan darah hijaunya, ia berhasil bertahan di lingkungan dengan kadar oksigen rendah sekalipun. Unik banget, kan?

3. Esiput Antartika (Chaenocephalus aceratus) – Darah Transparan

Hewan yang ketiga benar-benar aneh. Ikan es Antartika yang bernama Chaenocephalus aceratus punya darah yang tidak berwarna alias bening. Ya, kamu nggak salah baca—darahnya transparan seperti air!

Ini terjadi karena ikan ini tidak memiliki hemoglobin sama sekali dalam darahnya. Tapi kok bisa hidup? Jawabannya, karena ia tinggal di air yang super dingin dan kaya oksigen, sehingga tubuhnya cukup menyerap oksigen langsung melalui kulit dan plasma darah tanpa perlu hemoglobin.

Selain itu, enzim dan sistem metabolisme dalam tubuhnya juga telah berevolusi untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem seperti itu. Ikan ini sering disebut sebagai "ikan tanpa darah merah", dan menjadi subjek penelitian ilmiah karena adaptasinya yang luar biasa.

Baca Juga : Apakah Minecraft mendukung israel?

Kenapa Warna Darah Bisa Berbeda?

Warna darah berbeda tergantung pada jenis protein pengangkut oksigen yang digunakan oleh masing-masing hewan. Kalau manusia dan mamalia menggunakan hemoglobin (zat besi), beberapa hewan lain menggunakan hemosianin (tembaga), klorokruorin, atau bahkan tidak menggunakan protein pengangkut sama sekali.

Selain itu, faktor lingkungan juga memengaruhi. Hewan yang hidup di tempat bersuhu ekstrem atau kadar oksigen rendah sering kali memiliki jenis darah yang unik agar bisa bertahan.

SALDO DANA 500RIBU GRATIS



Posting Komentar

Anda Bertanggung Jawab Atas Komentar Anda, Untuk Itu Berkomentarlah Dengan Sopan!

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak